Jumat, 02 Maret 2012

[Fan Fiction] Special Present Part 2


Title : Special Present
Cast : Kim Misoon - SHINee
Genre  G
Length : Twoshoots
Desclaimer  : Cerita ini ORIGINAL dari pemikiranku. Jika ada kesamaan cerita kesalahan pengetikan dan bahasa, mohon dimaafkan. Don't be silent readers please :D
Author : ahrin2509



"RUMAH HANTU !! Yeah !!" teriak Minho dengan semangat karena selama ini ia memang sangat ingin sekali melihat hantu untuk kedua kalianya. 

PLETAK !!

Satu pukulan berhasil mendarat di ujung kepala Minho. "Ya, Kibum-ah! Apa yang kau lakukan?!" keluh Minho sambil mengelus - elus kepalanya. "Jangan bertingkah kekanak - kanakan seperti itu! Memalukan saja! Lagian itu semua yang di dalam kan hantu boongan! Babo!" bentak Key sambil berkacak pinggang.

"Ah, sudahlah. Ayo kita mengantri nanti keburu ramai." ajak Onew menyuruh kami mengantri. Akhirnya kami menurut dan berjalan menuju tempat antrian. Semua tatapan para yeoja di sini begitu sinis padaku tetapi berbeda kepada SHINee.

"Hih, siapa dia? Kok bersama oppadeul!" bisik salah satu yeoja yang jujur, itu sangat keras sekali sampai aku terdengar walaupun keadaan sekarang ini sangat ramai dengan berbagai suara.

Aku mengabaikannya dan terus berjalan selangkah demi selangkah ketika orang di depanku maju. Tiba - tiba saja Jonghyun berdiri di sebelahku persis. Itu membuat para yeoja itu semakin cemburu dan menatapku semakin sinis.

"Sudah, abaikan saja. Lebih baik perhatikan langkahmu, nanti kau tersandung dan jatuh lalu menabrak orang di depanmu dan mungkin saja kau akan dilukai oleh orang itu dan malah ditertawakan yeoja itu." bisik Jonghyun sambil menolehkan kepalaku ke arah depanku dengan tangannya.
Jantungku semakin berdebar keras ketika kami sudah berada di barisan paling depan dan dekat dengan pintu masuk. Jujur, aku juga takut dengan hal yang berbau dunia gaib. Tapi, perasaan takut itu hilang seketika ketik Jonghyun memegang pundakku dan merapatkan tubuhku ke tubuhnya. Aigoooo!

Gelap, dingin, sunyi dan hanya terdengar langkah kami serta banyak cermin di sekitar kami. Aku terus menggenggam erat kemeja Jonghyun bagian belakang dan depan. Sungguh! Aku sangat takut dan rasanya aku ingin menangis sekeras -kerasnya di sini!

"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!! @!#$%^&*? " 

Yap, akhirnya aku berteriak dan mengeluarkan sebuah kata yang, euhm begitulah. Tak terasa mataku menjadi sembap karena terlalu banyak mengeluarkan air mata.

Kami terus berjalan dengan pelan dan tiba - tiba di tengah keseriusan kami dan kesunyian muncul sebuah makhluk yang tak jelas bentuk wajahnya muncul tepat di hadapanku dan aku langsung menabarak Jonghyun sampai kami berdua menjadi ....

"Gwaenchanhayo?!?"  tanya Jonghyun padaku yang tertindih badannya yang ugh, beraaaaaaaaaaaat. Yeah, gara - gara ulahku, kami berdua menjadi begini. Jonghyun menindihku dengan posisi wajah terlalu dekat bagiku dan tubuh sudah menyentuh seluruhnya. Aku bisa merasakan hembusan nafas Jonghyun yang tak teratur dan .... 

"KALIAAAAAAN!! Asyik sekali rupanyaa?!?" teriak Key sambil berusaha melepaskan Jonghyun dariku dan, terima kasih Key sudah menyelamatkanku dari badan Jonghyun yang berat.

Key mengulurkan tangan padaku lalu aku hanya memerhatikannya dan akhirnya aku bisa berdiri dengan bantuan Key. "Gomabta, Key-ssi."

"Sudah! Kau bersamaku saja!" sahut Key sambil memelukku dengan erat dan menatap tajam Jonghyun. "Ya, hyung! Ayo jalaaaan! Jangan berhenti di siniiii!" teriak Taemin yang sudah tak sabar untuk melanjutkan perjalanan.

****

Malam ini menjadi malam terakhir untuk hari ini. Aku dan ke-lima namja yang aku idolakan mengunjungi sebuah restoran yang berada di taman ini. Kami mengambil tempat di luar yang menghadap ke arah semua wahana di taman ini yang indah karena diterangi dengan lampu - lampu yang indah. Walaupun sudah malam, sepertinya taman ini semakin ramai.

Angin malam yang dingin menembus pori - pori kulitku dengan mudah karena aku memang hanya mengenakan kemeja dengan lengan pendek dan membuat bulu kudukku berdiri. 

SRET ...

Sebuah jaket yang berukuran lebih besar daripada tubuhku telah menutupiku dan melindungiku dari dinginnya angin malam ini. "Ah, gomabta, Onew oppa." bisikku sambil memegangi jaket milik Onew. Tercium sangat jelas wangi aroma tubuh Onew yang masih lengket di jaket ini. Ah, baru pertama kali ini aku bisa mencium bau Onew.

"Euhm, ne. Aku mau ke toilet sebentar ya?" pamit Onew sambil berdiri dari kursi. Tiba - tiba Taemin menatapku tajam dan membuatku mengatakan, "Mwo?"

"Ikut aku, Misoon-ssi." ajak Taemin sambil berdiri dari kursi lalu menarik tanganku yang dingin. Entah kemana aku dibawa sosok maknae di SHINee ini.

TEP 

Langkah kami terhenti di sebuah tempat, entahlah aku tak tahu di mana yang penting aku bisa melihat indahnya kota Seoul dari sini. Aku hanya meneriakkan, "Uwaaaaaa! Daebaaaaaak!" dan Taemin terus tersenyum sambil memerhatikan sikapku yang lebih childish daripada dia.

"Uhm, aku membawamu kemari karena aku ... Sebelumnya tutup matamu terlebih dahulu, Misoon-ssi." ucapnya dengan ekspresi malu. Tanpa hitungan detik aku langsung menutup mataku rapat - rapat agar tidak mengecewakan Taemin.

Tapi, entah apa ini mendarat di pipiku dan itu sangat lembut. Ketika aku buka mataku ternyata ... 

"Hey, kami kembali~!" teriak Taemin sambil melambaikan tangan kanannya dengan semangat. "Kau lama sekali?" tanya Jonghyun sambil menarikkan kursi untukku. Melihat itu, aku langsung melepaskan tangan kiri Taemin yang sedari tadi menggenggam erat tanganku yang dingin.

"Kalian ngapain saja tadi??" tanya Key sambil berkacak pinggang.

#Flashback

"Sebelumnya, tutup matamu dulu..." pinta Taemin dan aku langsung melakukannya. Tiba- tiba aku merasakan ada sesuatu yang menyentuh di pipiku dan setelah kubuka ternyata...

"Saranghaeyo, Misoon" ucap Taemin sambil melepaskan kecupannya dari bibirku. Aku hanya terdiam membeku mendapatkan semua yang dilakukannya

#Flashback END

SRET ...

Tiba - tiba pandanganku menjadi gelap ketika diantara mereka membalut mataku dengan sehelai kain. Entah apa yang akan mereka lakukan padaku dan aku hanya bisa berpasrah demi mereka. Ya, demi membahagiakan ke-lima namja itu yang sudah aku kenal sejak mereka pertama kali muncul di dunia entertaiment. 

"Misoon-ah, kau boleh melepaskannya sekarang." perintah Onew dengan suara khasnya yang tidak asing di telingaku.

Ketika aku membuka kain yang membalut kedua mataku, aku mendapati ke-lima namja yang seharian ini menemaniku berdiri tegap di atas panggung restoran itu dengan dihiasi beberapa hiasan yang mewah yang ditujukan untukku.

"Nunan neomu yeppeo.. mechyeo... replay replay replay..."

Jantungku berdebar keras, badanku gemetaran, mataku berkaca-kaca ketika melihat mereka menyanyikan dan menari untukku di atas panggung yang mewah itu. Ingin aku berteriak keras tapi aku hanya sanggup menutup mulutku dengan kedua tanganku dan terus menahan air mataku agar tidak turun membasahi pipiku.

"Sanso gateun neo~"

BLAAAAAAM ...

Aku dibuat sangat terkejut ketika mereka menyanyikan lirik itu tiba - tiba dari belakang panggung sebuah kembang api yang sangat besar dengan berbagai macam warna meluncur dengan sangat cepat ke langit gelap malam itu. Tak terasa air mataku turun begitu saja melihat kerja keras mereka demi seorang Misoon yang tak berguna di mata mereka.

"Saengil chukhahabnida.. saengil chukhahabnida.. saranghaeyo Kim Misoon... saengil chukhahabnida~"

Air mataku turun semakin deras ketika mereka menyanyikan sebuah lagu ulang tahun untukku dengan suara khas mereka. Aku hanya bisa berdiri dan menutup mulutku dengan kedua telapak tanganku. Di dalam hatiku terus mengatakan, "gamsahabnida eomma, gamsahabnida oppa~"

***

Mobil yang kami kendarai berhenti tepat di depan pagar rumahku. Rasanya aku sangat tidak rela meninggalkan mereka berlima yang menemaniku di hari ulang tahunku ini. Kakiku terasa berat ketika aku berusaha untuk keluar dari mobil itu. 

"Terima kasih semuanya.." kataku sambil membalas pelukan mereka. Mereka hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepadaku ketika aku mengunci pintu pagarku. Aku terus berdiri di sini sampai mereka benar - benar lenyap dari hadapanku. 

Aku hanya menghela nafas sambil mengusap air mataku yang terus turun ke pipiku. Sebuah senyuman hangat yang tak akan kulupakan menyambutku ketika aku menutup pintu rumah.

"Bagaimana perjalananmu, Misoon?" tanya eomma sambil memelukku erat. Aku hanya terdiam membisu sambil terus menitihkan air mataku.

"Sudahlah, jangan ditangisi. Eomma yakin, kau akan bertemu dengan mereka lagi di suatu saat nanti." bisik eomma sambil membelai rambutku dengan penuh kasih sayang.

"Cepat tidur sana. Hari sudah malam dan kau besok harus sekolah." perintah eomma ketika aku melepaskan pelukannya. Aku berjalan menuju kamarku dengan berat hati dan aku terus mengusap air mataku.

25 September

Hari ini sungguh menyenangkan bisa pergi bersama mereka -SHINee-
Ingin sekali rasanya menyuruh mereka tinggal bersamaku
Tapi itu hanya hayalan
Aku tak akan melupakan hari ini
Dan aku akan terus menyayangimu
SHINee ...

Thank You ~







Maaf kalo ceritanya aneh, gak jelas. Harap dimaklumi, keadaan author saat menulis dalam keadaan stres gara-gara ... Entahlah [?] Yang penting, aku udah ga punya tanggungan buat ngepost ff ini :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar